Membedah Bagaimana Cara Memproyeksikan Kinerja Investasi Asjamsos Secara Real-Time
Membedah Bagaimana Cara Memproyeksikan Kinerja Investasi Asjamsos Secara Real-Time
Apa yang harus kita lakukan jika kita diminta menyajikan informasi investasi dan keuangan perusahaan negara dengan nilai per hari ini, sementara laporan keuangan terbaru mereka belum terbit? Cara paling akurat dan elegan adalah dengan menggunakan model proyeksi keuangan. Dinamika pasar yang sangat berfluktuasi membuat informasi dan harga setiap aset investasi sangat berubah cepat. Untuk itu diperlukan informasi yang akurat dan terupdate mengambil keputusan strategi yang mungkin saja berbeda jika kita hanya melihat informasi laporan keuangan yang mungkin sudah kurang relevan karena dinamika pasar.
Di dalam beberapa kasus pelaporan keuangan Asjamsos (Asuransi/Jaminan Sosial dan Penyelenggara Dana Masyarakat Lainnya) hampir selalu ada jeda waktu yang cukup lama antara tanggal laporan keuangan dipublikasikan dengan tanggal cut-off yang sebenarnya. Misalnya saja laporan keuangan tahunan BPJS Ketenagakerjaan (BPJS TK) perlu waktu lebih dari 2 tahun sejak tanggal cut off ketika baru menerbitkan laporan keuangan tahun 2019 di pertengahan tahun 2021 lalu. Kasus serupa juga terjadi di PT Asabri saat ini ketika laporan keuangan beberapa tahun terakhir belum dipublikasikan secara umum di website mereka.
Proyeksi dilakukan untuk meningkatkan akurasi data yang dikaitkan dengan informasi terbaru. Proyeksi kinerja investasi ini pernah dilakukan ketika Itjen menyurati Menteri Keuangan mengantisipasi risiko fiskal karena unrealized loss BPJS TK pada tengah 2020 lalu dan mendapatkan apresiasi yang cukup meriah. Lalu bagaimana cara melakukan proyeksi untuk memperoleh angka yang cukup akurat dan dapat dipertanggungjawabkan?
Apa saja yang dapat diproyeksikan?
Aset investasi sangat banyak ragamnya, mulai dari yang sifatnya pendapatan tetap seperti sukuk, SBN, Obligasi, dan MTN; dan aset yang sifatnya variable income investment seperti saham, dan reksadana saham. Untuk aset-aset yang bersifat pendapatan tetap, proyeksi investasi keuangan relatif lebih mudah dilakukan karena kecenderungan Asjamsos untuk membeli aset-aset fixed income untuk dipegang sampai jatuh tempo (Held to Maturity). Proyeksi dapat dilakukan dengan melihat waktu jatuh tempo.
Proyeksi investasi menjadi lebih tricky untuk untuk aset-aset investasi bersifat variable income seperti saham dan reksadana saham. Meskipun kedua jenis investasi tersebut di hampir semua Asjamsos relatif kecil persentasenya, namun merekalah yang paling sering memunculkan isu-isu keuangan, seperti unrealized loss, manipulasi harga untuk window dressing, dan isu goreng-menggoreng saham.
Memproyeksikan nilai pasar saham
Kata kunci utama untuk memproyeksikan kinerja investasi saham adalah tidak ada cut loss. Mekanisme cut loss atau pembatasan kerugian sampai saat ini belum dapat dilakukan karena adanya kekhawatiran delik kerugian negara. Untuk itu, emiten-emiten saham yang masih mengalami unrealized loss, kemungkinan besar tetap akan dipegang oleh perusahaan dan dapat kita hitung nilai pasarnya per hari ini.
Proyeksi nilai investasi saham dilakukan dengan membandingkan harga saham pada laporan keuangan dengan harga saham pada penutupan perdagangan hari ini. Apabila harga saham tidak diungkapkan di laporan keuangan, kita bisa menggunakan harga pada penutupan perdagangan di hari terakhir bursa tahun bersangkutan. Hal ini dapat dilakukan mengingat saham harus dilaporkan sebesar nilai pasarnya di laporan keuangan sesuai standar akuntansinya.
Nilai proyeksi dapat diperoleh dengan menghitung persentase perubahan harga dari harga penutupan tahun dengan harga penutupan pasar hari ini. Besaran persentase perubahan tersebut dapat kita kalikan dengan nilai saham di laporan keuangan untuk memperoleh nilai pasar pada saat ini.
Memproyeksikan nilai pasar reksadana
Pada prinsipnya, mekanisme penghitungan proyeksi nilai pasar reksadana adalah sama dengan cara menghitung nilai pasar saham. Yang berbeda adalah kita menggunakan harga penutupan bursa untuk menghitung nilai pasar saham, sementara kita menggunakan nilai aktiva bersih (NAB) untuk reksadana.
Nilai Aktiva Bersih (NAB) per unit penyertaan adalah harga wajar dari portofolio suatu Reksadana setelah dikurangi biaya operasional kemudian dibagi jumlah saham/unit penyertaan yang telah beredar (dimiliki investor) pada saat itu. Nilai NAB dihitung setiap hari sesuai dengan periode/hari perdagangan bursa (hari bursa).
Secara prinsip, NAB ini dapat disetarakan dengan harga saham. Untuk mendapatkan NAB setiap reksadana, kita dapat mengambil data dari OJK (data mingguan) atau dari Manajer Investasi atau Penyedia Informasi lainnya seperti pasardana dan sebagainya.
Dengan mengetahui NAB reksadana, kita dapat menghitung nilai pasar untuk semua jenis reksadana yang ada, seperti reksadana saham, reksadana pendapatan tetap, dan reksadana pasar uang.
Otomasi Pekerjaan dengan Formula Spreadsheet
Untuk memudahkan pengolahan data dan pengambilan informasi yang akurat, kita dapat menggunakan fitur spreadsheet dalam menghitung nilai pasar investasi. Spreadsheet memiliki banyak fitur dan formula yang dapat mengimpor data pasar secara realtime. Beberapa formula yang sangat berguna antara lain adalah harga saham dan market cap saham.
Formula MarketCap.
Market Cap adalah nilai agregat suatu perusahaan terdaftar bursa yang dihitung dengan perkalian antara jumlah saham beredar dan harga saham saat itu. Nilai market cap sangat dinamis seiring harga saham di bursa.
Setiap Asjamsos wajib menginvestasikan dananya dalam saham yang memiliki marketcap tertentu. Untuk itu kita bisa mengambil nilai market cap ini sebagai saringan mana investasi saham yang tunduk pada kriteria pemerintah mana yang tidak. Market Cap dapat dihitung dengan formula:
=googlefinance(ticker;marketcap)
Contoh penggunaan:
=googlefinance(IDX:WSKT;marketcap)
Ticker diisi dengan format bursa:kode saham, contoh IDX:WSKT untuk menampilkan informasi saham PT Waskita Karya
Harga pasar saham dihitung dengan nilai penutupan bursa pada hari itu. Harga pasar saham dapat diimpor dari bursa efek dengan formula
=googlefinance(ticker;”close”;”tanggal pelaporan LK”)
Contoh penggunaan:
=googlefinance(IDX:WSKT;”close”;”30/12/2021”)
*Nilai pasar investasi saham BPJS Ketenagakerjaan untuk periode pelaporan tahun 2021 menggunakan tanggal penutupan bursa efek Indonesia tahun 2021 yaitu 30 Desember 2021. Oleh karena itu, formula yang dapat dimasukkan untuk menentukan harga pasar saham PT Waskita Karya saat pelaporan keuangan adalah:
Demikianlah artikel ini dibuat. Dengan dinamika pasar yang sangat fluktuatif, kita harus dapat memperoleh informasi kinerja keuangan dan kinerja investasi dengan informasi terbaru yang akurat. Informasi terkini dan akurat akan membuat proses pengambilan keputusan menjadi semakin tajam dan konstruktif.
Penulis: Kristian Danang Purnomo/BOAHP/19910725 201310 1 002
Note: Artikel ini merupakan salah satu Tacit Knowledge yang ditulis dalam rangka Knowledge Manajemen System Itjen Kemenkeu Tahun 2022
Posting Komentar untuk "Membedah Bagaimana Cara Memproyeksikan Kinerja Investasi Asjamsos Secara Real-Time "